Rabu, 25 Desember 2013

Pagi Ini, Kucatat Tentang Pertemuan Kita

Dalam nuansa halal, kau menjadi seperti wangi kebahagiaan


Dalam catatan Tuhan, sudah jelas bahwa pada waktu yang telah nyata kita akan dipertemukan. insya' Allah!!

Tentang sebuah perasaan yang datang dari rahim fajar akhir tahun ini. Kau adalah cahaya baru dan (semoga) yang terakhir bagiku, hingga aku mampu melampaui semua batas waktu di dunia ini. Hanya bersamamu.


Birmillahirrahmanirrahim.

Sejak sebelum semuanya berwaktu, hingga saat ini aku menuliskan semua yang ada dalam pikiranku. Aku persembahkan hanya kepada yang berhak di sembah, tanpa syarat dan tanpa ketentuan berlaku, hanya padaMu ya Allah.

Pagi ini, telah datang kesempatan untuk menuliskan semuanya. Tentang dirimu, yang sejak waktu itu menemui pusara lara di rahim batinku. Aku tersentak, menimang-nimang bahagia. Ku gelar tawa, bersama anggunmu yang cukup memukau di siang hari yang parau.

Sebagai seorang lelaki, adalah wajar ketika aku menyapamu, dengan tanpa maksud apapun yang lebih kreatif dari silaturrahim. Namun, alangkah bijaksananya dirimu yang telah menjadikan aku seperti wahyu, dalam desiran hembus tawamu mengiringi moroja'ahmu beberapa hari ini. 

Kau sebagai pembaca mantra kalam Tuhan, dan aku menajadi yang ter-mantra.

Merasuklah ketenangan itu ke dalam rindu. Lalu, kita lakukan bersama aktivitas merindu dalam konsep pemahaman yang serupa. Nah, disinilah kita mulai segalanya.

Tentang cinta. Kita tak pernah mempersoalkan ini, namun yang banyak kita bicarakan selama ini adalah wadah cinta. Mulai dari cara pandang dan pemahaman kita, serta latar belakang kita menemuinya. Lalu kita sama-sama sepakat pada keyakinan yang mantap untuk mengemas wadah cinta dalam sebuah pernikahan. Keyakinan dan kemantapan ini, kita sama-sama proklamirkan di depan wajah Agung Tuhan. Setiap saat, setiap sempat, di semua sujud yang diberikan Tuhan.

Harapanmu dan impianku, menyemburat dalam jarak dan waktu yang berbeda, namun Allah simpulkan dalam satu muara. Seperti yang kita rencanakan dalam takbir semangat bersama, menuju ridho dan janji-janji Allah yang nyata.

Dalam sebuah bahtera, demikianlah kira-kira penyatuan dari impian kita. Dengan mengucapkan basmalah bersama, kita belajar mencicipi rahmat Allah dan segala limpahan kasih sayangNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar