Selasa, 03 Juni 2014

Perspektif Lain Dari Kasus Haji di Kemenag

Bismillahirrahmanirahim.

Ketika hati telah tertutup, tak ada iman yang menyentuh
dengan keteduhan rahmat dan karunia, maka terjadilah kerusakan itu
- Djie El-Quro -


Telah berseleweran di berbagai media, tentang kasus yag terjadi di kemenag. Parahnya yang terjangkit kasus ini adalah pimpinannya sendiri, yakni Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama. Sangat miris mendengarnya dan sungguh sangat meprihatinkan. Meski hingga saat ini (ketika tulisan ini dibuat) masih berlangsung proses hukumnya, namun sepertinya dugaan itu semakin kuat dan akan menjadi sebuah kenyataan.

Maaf!! Dalam artikel ini, saya tidak akan menyampaikan tentang kasus korupsi, itu bukan bidang saya. Saya khawatir bila diri ini yang notabene sangat awam tentang hukum, kemudian berbicara hukum, seperti apa jadinya? *pasti diketawain.. :D hehe


Bersamaan dengan kesempatan ini, saya hanya ingin menulis catatan saja terkait dengan apa yang dirasakan bangsa ini, saya pikir dengan demikian saya bisa termasuk orang yang telah berbuat sesuatu untuk negeri ini. *emang kayak gini sikap nyadar diri jadi orang yang tidak cukup berarti hidup di ngeri ini,,hehe

Kita tahu, ibadah haji adalah suatu perintah wajib. Sebagai orang yang beriman sudah pasti dan jelas akan melaksanakan ibadah ini. Lihat saja di sekeliling kita, apalagi ditempat saya yang notabene penduduk disini yang mayoritas petani. Bisa dibayangkan kan bagaimana kehidupan petani itu? Namun salutnya, mereka semua yang dirahmati Allah semangat dengan gigih, berusaha dan berikhtiar untuk bisa berdekatan dengan Ka'bah dan bersimpuh di Raudhoh dengan rasa haru membiru. Cieee alangkah senengnya yeee? :)

Jujur, saya juga pengin lho, doakan semoga cepet kesampean. Saya juga akan mendoakan kalian semua yang berkenan mendoakan saya. Hahaha,, transaksi doa nih :D

Oh iya, sudah pada tahu kan kasus di kemenag? Tenang saudara-saudara, saya tahu kebanyakan dari kita pada emosi kalau sudah denger yang namanya korupsi, apalagi yang terjadi sekarang di instansi pemerintahan yang menangani masalah haji. Tanpa ada kasus ini, kita semua sudah banyak yang geram bukan dengan prosedur haji yang memberikan time delay (waktu tunggu) relatif amat lama. Apalagi masih ada kecurangan yang ketidak prikemusliman. Hehe,,, Tolong jangan tegur saya bila mengatakan prikemusliman, ini sengaja :D

Dala perspektif apapun, yang namanya korupsi itu menjadi sebuah hal yang menjengkelkan, ndak hanya dalam masalah uang nih. Dalam masalah perasaan begitu juga. Buktinya, yang lagi kasmaran nih, sering kali kan merasa dicuekin, ndak dingertiin, dan lain sebagainya. Tentu hal ini menjengkelkan! Hehehe.. *pisss.. Tidak ada maksud menyindir, apalagi menyinggung. Paling cuma nonjok.. :D hahahaha..

Oke Guys!! Kita mulai bicara serius nih. Kita semua tahu bukan bahwa setiap hal dan persoalan itu pasti terjadi dengan membawa banyak hikmah dan pelajaran bagi kita semua. Baik peristiwa menyenangkan atau yang menyedihkan sekalipun. Contoh nih, yang sekarang lagi kita bicarakan dari awal, tentang kasus korupsi di instansi pemerintahan yang menangani haji.

Sebagai rakyat, seperti saya nih. Bolehlah kita kecewa dengan pemerintah yang melakukan tindakan memalukan, apabila itu benar-benar terbukti nanti. Kita berdoa saja, semoga kebenaranlah yang akan menjadi akhir dari segala proses yang sedang terjadi.

Kembali pada rasa kecewa. Oke, kita boleh kecewa tapi kita harus tetap tenang dan mempersiapkan diri dengan apapun yang akan terjadi. Sebab, segalanya ini tidak pernah lepas dari skenario yang maha Bijaksana. Untuk itulah, mari kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dengan tidak menambah suasana menjadi keruh dan sebagainya.

Terkait dengan judul tulisan ini, kita bicara masalah perspektif atau cara pandang seseorang. Dalam kebanyakan persepsi dan pemikiran orang, tentu dan sudah bisa dipastikan bahwa berita ini cukup menyedihkan. Namun kalau kita bisa menyadari, bahwa tidak ada satupun hal yang dicipta oleh Allah dengan begitu adanya. Pasti ada pasangannya, jika kita melihat kenyataan ini kemudian kita merasa sedih dan geram, apalagi marah. Tentu dengan melihat kenyataan ini juga terdapat hal mengembirakan. Apakah gerangan? Penasaran kan? Makanya baca sampe selesai :)

Adalah kabar mengembirakan bagi calon jemaah haji 2014, bahwa biaya naik haji di tahun ini dirutunkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Rp. 31 Juta. Kali ini, merupakan penurunan biaya haji yang relatif dan lumayan dari pada tahun sebelumnya. Untuk itulah pantas dan harus kita syukuri. Kalau saya pribadi jujur, sangat bersyukur meski saya bukan jemaah haji 2014. Barangkali saya nanti, pada 2020 atau 2025 ditadirkan naik haji, saya berharap setiap tahunnya mengalami penurunan biaya, kan lumayan tuh nanti paling tinggal sekian belas juta saja. Hehehe... Ngarep banget nih :D

Saudara-saudara, saya catat kembali disini, bahwa setiap hal itu terjadi pasti memberikan efek ganda yang berpasangan. Maka syukurilah apapun peristiwa itu yang menimpa kita. Sebab, apabila kita berkenan untuk berfikir lebih cermat, tentu hal tersebut banyak menyampaikan hikmat dan pelajaran berharga. Hanya saja kita amat jarang untuk berkenan menjadi pemikir yang baik dan bijaksana hingga mampu mengakui anugerah tersebut. 

Akhirnya, marilah kita doakan semua pihak-pihak yang masih tetap kometmen dalam kebenaran. Semoga negeri ini semakin tegak, meski kita tahu kenyataan mengatakan bahwa realitanya tambah memprihatinkan. Namun apa salahnya kita tetap optimis kepada Allah yang tak kunjung acuh dengan kita yang berkenan menyerukan gulananya dalam setiap kesempatan yang diberkati. Salam.

2 komentar:

  1. Aa'ku yang paling ganteeeng, Selamat :) dapet award ini dariku, diambil yaah :) dan wajib sewajib wajibnya dijawab ! hehe
    http://filazara.wordpress.com/2014/06/05/the-liebster-award/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah,, nanti pasti dijawab, tapi nunggu kesempatan yang pas ya.. :D

      Hapus